Seperti biasa sang ibu memarahi anak-anak nya yang begitu malas membantu
pekerjaan rumah. Mestinya makin banyak anak makin bersih dan teratur rumah
ini,gerutu sang ibu. Namun dari sekian banyak anaknya,ada dua anak yang tanpa
di suruh langsung berbenah. Hanya saja sangat disayangkan,sang ibu masih juga
sangat cerewet dan marah jika ada sedikit saja kekeliruan. Walhasil, yang
bekerja dan tidak bekerja sama-sama dimarahi. Begitulah.
Meski demikian, betapaun sang ibu seperti itu, dua anaknya yang senang
bekerja tidak pernah membalas. Mereka hanya diam dan malah tersenyum saja
dibelakang sang ibu. Sampai suatu hari disaat suasana dalam keadaan damai,sang
ibu dan dua anaknya yang rajin itu saling curhat.
Si ibu bertanya,” nak,mengapa kamu berdua rajin mengerjakan pekerjaan
rumah,dan tidak merasa iri dan tidak marah pada ibu?”. Kedua anaknya
menerangkan,” ibu,mengapa kami mau rajin membantu ibu, karena kami berdua
selalu berlomba mendapatkan pahala dari apa yang bisa dikerjakan dirumah ini,
dan kami tidak merasa iri pada saudara yang lain, karena kami justru mengambil
kesempatan jatah pahala yang tidak mereka ambil. Sedang mengapa kami tidak
marah pada ibu, karena kata pak Ustadz,” ibu layak dan berhak marah pada
anaknya, tapi anak tidak berhak dan tidak layak untuk marah pada ibunya”. Maka
berkaca-kacalah mata sang ibu, kemudian memeluk hangat kedua buah hatinya,
bahagia.
Dari Abu yusuf (abdulloh) bin salam ra. Ia berkata”
saya mendengar Rosululloh bersabda.” Hai sekalian manusia! Sebarluaskanlah
salam, berikanlah makanan, hubungkanlah tali persaudaraan, dan sholatlah pada
waktu manusia sedang tidur, niscaya kalian semua masuk syurga. (HR.Turmudzi)
0 komentar:
Posting Komentar